Selasa, 23 Agustus 2016

Beng Beng Dingin atau Biasa

urip iku nang awakmu

Kaya pilih beng-beng dingin atau beng-beng biasa.
Kaya pilih jagung bakar utuh atau jagung bakar diprotolin

Karena kata orang hidup itu pilihan, mau pilih A mau pilih B. Asalkan A dan B masih dalam koridor kebaikan. A dan B mungkin beda rasa kata orang, tapi penikmatnyalah yang tau rasanya.

Tapi kadang hidup tak ideal se ideal hukum gas ideal (wes iki opoo). Kalo sudah memilih tapi tidak pada pilihan, percayalah itu rencana terbaik Tuhan.


Minggu, 21 Agustus 2016

Obrolan dengan Orang Embongan (Orang Jalan)


Kemarin bertemu dengan seseorang yang saya rasa bisa saya panggil Mbah. Awalnya bertemu dengan beliau di Masjid Raya Purwosari, ketika saya sedang ishoma. Ketika saya ngobrol dengan penjual karpet di depan masjid, beliau menghampiri kami, bercanda menawar karpet dengan harga yang murah. Rupanya mereka juga sudah saling kenal, karena memang rutenya Mbah bolak-balik Malang. Yang saya ingat percakapan saat duhur adalah "biasa mas orang jalan, kudu akeh koncoo lan kudu wani"
Karena takdir Allah, kami dijumpakan kembali ketika menunaikan Sholat Maghrib, tentu di Masjid yang berbeda. Dan ketika saya mengangkat tangan untuk takbiratul ihram, kekhusyuan saya terpecah, karena berdiri seseorang satu shaf disamping saya "kayanya ini Mbah yang tadi siang, ah nanti saja salamannya", lantas saya mengulang takbir saya.
Baru setelah menunaikan kewajiban kami bersalaman, dan sewaktu saya menuju ke mobil saya, ternyata mobil kami pun berjejer. Kalo saya biasanya setelah Sholat Maghrib, langsung pulang menuju ke Kos, tapi kali ini beda. Beliau dengan tersirat mengajak ngobrol saya.
Maka mengalirlah obrolan kami, dari mulai pekerjaan, nasihat hidup dan agama. Beliau menyebut dirinya tukang listrik, lalu saya pun bilang "sama Pak, saya juga tukang penjernih air", tertawalah kami berdua.
Dari obrolan kami, beliau menasehati saya :
1. Gini Mas, sebisa mungkin kalo Sholat Maghrib dalam perjalanan pulang, sekalian saja nunggu Isya, duduk di teras Masjid, melihat langit, berdzikir pada Allah, dan bersholawat untuk Rosululloh. Kalo melihat langit maka kita akan merasa kecil, buat apa sombong, semuanya hanya titipan Gusti Allah.
2. Nah, sama sama orang embongan, kita harus berani dan berani nyambung silaturahmi, ketemu orang asing nyapa, kadang ada orang yang tidak mau diajak ngobrol walau sebentar, alhamdulillah Masnya mau saya ajak ngobrol.
3. Semuanya kudu ikhlas, kalo semua ikhlas dan diniatkan karena Allah SWT., insyaallah Mas hati adem dan tenang.
Ketiga hal tadi yang paling saya ingat dan kena, masih banyak yang kami obrolkan, dan obrolan terhenti ketika Muadzin mengumandangkan Adzan Isya. Semoga kita dipertemukan lagi Mbah.
Ya saya belajar banyak dari beliau, akan pentingnya silaturrahmi. Menurut saya yang paling jarang diucapkan ketika sesama muslim berjumpa di zaman sekarang ini adalah ucapan salam (assalamualaikum), sekarnag salam sudah diganti dengan kata "hai" dan lainnya.
Note : Dengan sedikit pengubahan kata-kata dan kalimat, karena obrolan dengan bahasa Indonesia dan Jawa Timuran.

Kamis, 18 Agustus 2016

Waktu Luangmu Ngapain?



Waktu Luangmu Ngapaiin?

Intri : Jeng jeng jeeng.....!

Kali ini lagi pengin ngeshare Obrolan dengan seseoang yang saya anggap Guru (-_-), monggo di lanjuut.

“Sebisa mungkin tak ada waktu luang mas, tak ada waktu untuk nganggur” Itu kata seseorang pada saya. Dan saya pun mengamini, karena sepengelaman saya yang masih ABG (anak baligh galau) waktu luang itu adalah peluang setan untuk menghampiri dan mengajak berkhayal menjelajahi yang belum waktunya.

“Saya itu orangnya paling nggak bisa menganggur Mas, jadi apapun itu entah nyapu, baca buku, pokoknya isi waktu luang” lagi kata orang yang sama. Oke Pak, untuk hal ini sekarang saya mulai meniru Bapak, entah itu nyuci atau nyapu saya lakuin. Nah salah satu tulisan yang kamu baca (ya kamu pembaca) adalah salah satu cara saya ngisi waktu nganggur/luang saya. Dan saya ucapkan terima kasih, kamu (ya kamu pembaca) sudah ngisi waktu luangmu baca tulisan saya ini. Lanjuut.

“Saya lebih suka kamu Masnya kalo hari libur entah sabtu atau minggu, jangan di Kos, jalan sama temen atau jalan sendiri ke TP (inisial salah satu mall di Indonesia) untuk cuci mata” kata orang yang sama lagi, yang saya garis bawahi itu abaikan saja ya. Memang saya juga jarang sabtu minggu di Kos, saya lebih suka jalan, entah itu ada tujuan atau tidak., kadang saya naik angkot, hanya untuk sekedar melihat kehidupan orang-orang dan kesederhanaannya. Dari naik angkot atau jalan-jalan, kadang kita lebih bisa bersyukur diberi kelebihan oleh Allah SWT, dan kadang juga timbul rasa iri. Tapi untuk iri saya sambut dengan iri positif, “bagaimana sih caranya bisa seperti dia?”.

Ya cukup ini saja malam ini, terima kasih sudah mengisi waktu luangmu dengan baca tulisan saya. Semoga ada manfaatnya.

Senin, 22 Februari 2016

Mindset mindset

Sudah empat bulan kerja, merasakan adanya yang perubahan dan yang harus di rubah. Perubahan cara pandang hidup, mindset dan komunikasi. Menurut saya yang paling penting yaitu mindset dan komunikasi, mindset harus di rubah dari yang banyak negatifnya harus jadi mindset positif. Contohnya dari yang malas-malasan bangun pagi menjadi bangun tepat waktu, disiplin. Ya saya merasakan itu bahwa mindset positif harus ditanamkan.

Dan untuk masalah komunikasi, saya masih kalah dari rekan kerja saya. Bagaimana cara mempelajarinya? di samping baca buku dan internet, saya rasa saya perlu meng-copy paste gaya berkomunikasi Pak Bos saya.

Untuk mindset saya hari ini sedang baca di sini.

sekedar berbagi, karena pagi ini saya diceramahin Pak Bos saya, semoga bermanfaat.
kalo ada yang mau share bagaimana cara merubah mindset, silakan komen di bawah.

Matur suwuuun :)

El Ji Bi Ti (LGBT)

El Gi Bi and Ti atau LGBT

LGBT laki ganteng bini tiga? atau lesbian gay bisex dan transgender? di jaman yang sudah mulai ah sudahlaaah, di jaman yang sudah jauh dari jaman Rosul. Ketika kita mendukung yang halal di cemooh, dikatakan "ah sok suci loo", "ah sok alim loo" dan kata-kata lainnya, dan disaat nggak mendukung dikatakan "ah lo ketinggalan jaman bro", "ah lo nggak asiik" dan lainnya.

Kembali ke LGBT, lebih setuju mana kalian? Laki Ganteng Bini Tiga (halal) atau Lesbian, Gay, Biseksual Transgender (haram)? Kalo saya, lebih setuju LGBT yang halal. Karena sudah jelas itu diperbolehkan oleh agama dan negara. LGBT yang haram, menurut saya hal ini akan merusak tatanan sistem alam dan kodrat manusia.

Oke, para aktivis LGBT memperjuangkan legalisasi kaumnya, mereka sebut mereka bukanlah penyimpangan. Sedangkan para psikolog menyebut mereka adalah kelainan/gangguan kejiwaan. Kalo mereka memperjuangkan legalisasi, harusnya mereka juga meperjuangkan kelainan-kelainan orientasi seksual yang lain, misalnya orientasi seksual terhadap binatang, orientasi seksual dengan karakter anime. Apakah mereka mau memperjuangkan juga perkawinan beda spesies? Apa mereka bakal memperjuangkan perkawinan beda spesies sesama jenis?

(sebenarnya masih banyak yg pengen saya share, saya cukupkan itu saja dulu yaa)

Semoga mereka dapat kembali ke kodratnya. Amin

Sabtu, 20 Februari 2016

eL Di eR



Waktu dan Jarak

Di awali dengan hubungan jarak jauh, yang biasa di sebut LDR. Long Distance Relationship, jarak antara Surabaya dan Semarang, jaraknya 303 km kalau ditarik garis dari Surabaya ke arah barat menuju Semarang, dan (yang jelas jauh) km kalau ditarik garis dari Surabaya ke arah timur menuju ke Semarang melewati Amerika Latin, Eropa, Samudra Hindia lalu Indonesia lalu sampailah Semarang. Jarak yang sangat jauh bukan, iya itu yang membuat kami LDR.

LDR ketika dua insan berjauhan, namun belum ditentukan seberapa jarak kilometernya. Saya di Surabaya dan dia di Semarang. Ketika dulu masih satu kampus, masih satu kota, masih satu Jogja kemana-mana ada yang menemani, ada yang diajak untuk jalan berkencan, menonton atau sekedar keliling kota Jogja naik motor ngobrol ngalur ngidul. Nah, itu dulu saat masih satu Jogja.

Akhir tahun 2015, di awal november saya resmi meninggalkan kota Jogja yang menjadikan kita satu, satu rasa. Di situlah LDR di mulai, ketika dulu kemana mana ada yang menemani, sekarang tidak lagi, sekarang harus mulai terbiasa, terbiasa LDR dan terbiasa jarang bertemu, hingga nanti waktu yang menemukan di jarak 0 km, di jarak dimana kita bisa berpelukan, di jarak kita dipertemukan.

V sama dengan S per T, atau Kecepatan sama dengan Jarak per Waktu. Jika nilai jarak besar dan nilai waktu kecil maka kecepatan akan besar, jika jarak kecil waktu besar, maka kecepatan akan kecil. Jika jarak besar dan waktu besar, maka kecepatan mendekati 1. Namun beda dengan rindu, rindu akan semakin besar bila nilai jarak besar dan nilai waktu besar.

Kangen - Dewa

Semua kata rindumu 
Semakin membuatku `tak berdaya 
Menahan rasa ingin jumpa
 Percayalah padaku akupun rindu kamu 
Ku akan pulang
Melepas semua kerinduan  
Yang terpendam.....

Kamis, 18 Februari 2016

Sederhana dan Tangguh

ketika kau merasa lemah
merasa lelah dan malas
ingatlah selalu orang rumah
jadikan mereka penyemangatmu
penyemangat di tanah rantau
ingatlah perjuangannya membesarkanmu
mengajarkanmu arti sebuah kata sederhana
mengajarkanmu bagaiman menjadi tangguh

agar tak gampang runtuh jadilah tangguh
agar kau tak nelangsa jadilah sederhana
jadilah sederhana dan tangguh
semoga semesta selalu mendukungmu